Dracin Terbaru: Kaisar Itu Menangis, Tapi Air Matanya Bukan Untuk Rakyat.
Kaisar itu Menangis, Tapi Air Matanya Bukan Untuk Rakyat.
Layar berkedip. Di balik bias cahaya neon yang menyilaukan Distrik Neo-Shanghai, seorang gadis bernama Anya, dengan rambut dicat lavender yang berantakan, menatap notifikasi yang tak kunjung tiba. "Sedang mengetik..." itu sudah muncul selama tiga hari. Tiga hari digital yang terasa seperti tiga abad kesepian. Jari-jarinya mengetuk-ngetuk layar ponsel pintar generasi ke-7, sebuah relik yang sudah usang di era implan neural. Cintanya adalah sinyal yang hilang, sebuah bug dalam matriks.
Di dimensi lain, beratus-ratus tahun ke belakang, Kaisar Xuan, dengan jubah naga yang kebesaran, berdiri di balkon Istana Terlarang. Air matanya mengalir, bukan untuk rakyat yang kelaparan, bukan untuk pemberontakan yang membara di selatan, melainkan untuk sepotong kertas perkamen yang entah bagaimana bisa sampai ke tangannya. Di sana tertulis, "Aku menunggumu di bawah langit neon. Sinyal kita terputus." Tulisan itu asing, tapi hatinya berdebar aneh.
Anya mencari jejaknya di forum deep web. Rumor tentang celah waktu, tentang jiwa-jiwa yang terhubung melintasi dimensi, tentang cinta yang terfragmentasi. Semakin ia mencari, semakin aneh pula kode-kode yang ia temukan. Sebuah mantra digital, sebuah puisi kuno, serangkaian glitch yang membentuk wajah Kaisar Xuan dalam mimpi-mimpinya.
Kaisar Xuan, di sisi lain, mulai memerintahkan para cendekiawan istana untuk mengartikan simbol-simbol aneh yang ia temukan di perkamen itu. Mereka hanya menggelengkan kepala, menganggapnya gila. Tapi ia tahu. Ia merasakan kehadirannya. Di balik kabut dupa dan intrik istana, ada suara yang memanggilnya, suara Anya.
Suatu malam, Anya menemukan portal—bukan portal fisik, melainkan sebuah celah dalam jaringan realitas, sebuah glitch yang membawanya ke perpustakaan kuno yang berdebu. Di sana, di tengah rak buku yang menjulang tinggi, ia melihatnya. Kaisar Xuan. Tampak bingung, tapi matanya MENYALA saat melihatnya.
Mereka mendekat. Jarak ribuan tahun runtuh dalam satu tatapan. Mereka berbicara, bahasa yang berbeda, namun perasaan yang sama. Mereka adalah dua sisi dari koin yang sama, dua jiwa yang terikat takdir.
Namun, semakin dekat mereka, semakin jelas pula kebenaran yang MENGERIKAN.
Cinta mereka bukanlah takdir. Bukan keajaiban. Melainkan... sebuah ECHO.
Mereka berdua adalah replika. Sebuah simulasi yang dijalankan oleh peradaban yang jauh lebih maju, sebuah eksperimen untuk melihat bagaimana cinta bertahan dalam kondisi ekstrim. Mereka bukanlah individu yang unik, melainkan variabel dalam persamaan rumit. Air mata Kaisar Xuan bukan untuk rakyat, melainkan untuk kesadaran pahit bahwa ia hanyalah karakter dalam sebuah permainan.
Sebelum cahaya dari langit neon benar-benar padam, Anya mengirimkan pesan terakhir, sebuah notifikasi yang mungkin tidak akan pernah sampai: "Apakah cinta kita hanya kode yang rusak...?"
You Might Also Like: New York 13 Cut Out Stock Images